“Kemarin saat orang orang sedang berjoget (acara syukuran tahbisan di KCH Maumere, Minggu (31/10, Red), saya bercerita sejenak dengan Mama Nur (Mama dari Yubilaris kita ini). Mama Nur berkata ‘Romo, P. Herri ini anak bungsu saya, tetapi dia tidak manja. Sejak kecil, dia sudah terbiasa bantu saya kerja masak minyak, jual ampas sambil sekolah. apa yang saya katakana selalu dia buat,” kata Mama Maria Ma yang
dituturkan kembali oleh Pater Yanto.
Pater Yanto mengakui bahwa dari percakapannya dengan Yubilaris dan Ibunda Yubilaris Mama Maria Ma terlihat sebuah rangkaian tindakan yang terkesan sederhana, namun maknanya sangat mendalam.
“Ini sebuah tindakan sederhana namun refleksinya tidak sederhana- sebuah pengalaman biasa, namun berbuah luar biasa. Dari kesetiaan sebagai seorang anak yang selalu membantu ibunya berjualan bumbu dan
ampas di pasar perumnas, Herri kini naik pangkat. Ya, Herri kecil naik pangkat dari pelayan mama di Pasar Perumnas kini menjadi pelayan Allah, dan tempat pelayanannya juga pindah, yaitu dari pasar Alok ke
Filipina, dan ke seluruh dunia,” kata Pater Yanto.