Apa yang Dikatakan Kepadamu, Buatlah Itu

Oleh Walburgus Abulat (Wartawan Pojokbebas.com)

 

“Pada hari hari retret menjelang tahbisannya, kami berdua banyak berbagi cerita, dan dalam cerita itu saya sempat bertanya ‘diakon Herri, mengapa engkau memilih teks Yohanes 2:5 itu sebagai moto imamatmu? Apakah engkau memilih teks itu semata karena engkau bernama Yohanis?” kata Pater Yanto yang disambut tawa umat yang hadir.

“Sang diakon (waktu itu) terdiam sejenak dan dengan sedikit tersipu malu dia berkata ‘bukan Pater’. Bukan karena sang penulis injil itu memiliki nama yang sama dengan saya (RP Herri) tetapi karena saya
memang pernah menjadi pelayan?” kata Pater Yanto. “Menjadi pelayan?” tanya Pater Yanto saat duduk berdua dengan Pater Herri saat hari-hari retret  menjelang tahbisan imam.

“Ya sejak kecil sampai besar, sampai saya tamat dari SMA 1 Maumere saya selalu melakukan pekerjaan layaknya para pelayan di dalam kisah injil ini. Sejak kecil saya selalu membantu mama berjualan ampas
kelapa di pasar perumnas dan juga antar ke rumah rumah. Saat saya pulang sekolah saya pergi ke pasar. Dan setiap kali saya hendak pergi membantu mama berjualan ampas di pasar, bapa selalu berpesan ‘apa yang dikatakan mama kepadamu buatlah itu’,” kata Pater Yanto mengutip apa yang dikatakan Pater Herri dalam pertemuan berdua dengan Pater Yanto menjelang tahbisan.

BACA JUGA:
Trias Politica Plus Pers Pilar Keempat Demokrasi, Antara Harapan dan Kenyataan
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More