
Dari sini, lanjut Pater Yanto, Bunda Maria mau mengajarkan kepada kita semua bahwa dalam mengikuti Yesus, kita tidak hanya menikmati yang enak, namun juga saat-saat penuh derita. Menjadi pengikut Yesus
bukan hanya menikmati indahnya peristiwa transfigurasi di Gunung Tabor ketika para murid melihat Yesus berubah rupa dengan cahaya Surgawi yang berkilauan, tetapi juga harus mampu berdiri di atas Gunung Kalvari sambil menyaksikan Yesus yang hancur tersalib dan mati di atas palang penghinaan itu. “Tetapi ingat bahwa kisah keselamatan Yesus bukan berakhir dengan mati di atas kayu Salib itu, tetapi ia kemudian bangkit dengan jaya di hari Paskah yang jaya, dan dengan kebangkitan itu kita diselamatkan,” kata Pater Yanto.
Berdoa untuk Para Imam
Sementara Pastor Paroki Santo Thomas Morus Maumere, RD Laurens Noi dalam sambutannya antara lain meminta umat agar terus mendoakan para imam, khususnya imam baru agar mereka tetap menjadi pelayan umat, pelayan sakramen, imam yang Marianis, tekun berdoa, dan mengabdi tanpa pamrih.”Marilah kita selalu mendoakan para imam, khususnya imam baru kita,” kata Romo Laurens Noi.