Antisipasi Risiko Krisis Air Abad 21

  Oleh: Servas Pandur,  (Founder/Director Institut Komodo, Jakarta)

Kita juga baca dari jejak istilah ‘rivalitas’; kosa kata ini berasal dari istilah bahasa Latin : “rivalis” bermakna : seseorang menggunakan air yang sama, seperti halnya orang lain”. Sebab negara-negara atau wilayah yang berbatasan aliran air sama (riparians) acapkali rival atau bersaing mendapatkan akses pasokan air (Aaron T. Wolf et al., 2006).

***
Awal Februari 2012, Office of the Director of National Intelligence, Amerika Serikat AS), merilis satu laporan intelijen tentang air dunia : “Global Water Security” (U.S. National Intelligence, 2012). Badan-badan intelijen AS membuat perkiraan dan kesimpulan bersama tentang keamanan air global.

Hasil kajian intelijen AS (2012) itu menyebutkan, skenario air digunakan sebagai senjata perang (weapon of war) atau sarana teror (terorisme). Skenario ini mungkin terjadi pada sejumlah kawasan beberapa dekade mendatang. Beberapa negara menggunakan perairan bersama. Maka air menjadi unsur keamanan pokok negara dan kawasan itu.

Skenario air melahirkan perdamaian, jika negara-negara melindungi pasokan air bagi pengguna lintas-batas negara. Sehingga air bukan lagi menjadi titik konflik, tetapi titik damai dan kerjasama-aliansi. Sinyal skenario perang atau damai karena air sedikit terlihat dari lomba-infrastruktur air di zona Asia awal abad 21.
Persaingan antar-negara di Asia disertai oleh lomba penguasaan pasokan energi dan air.

BACA JUGA:
Kopdit Pintu Air, Dari Rotat Nian Tana Sikka Untuk Nusantara
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More