Anggota DPRD Blasius Janu: Caci Itu Sakral, Pentas di Tempat yang Pantas
Dalam ritual adat tersebut, tarian Caci merupakan satu rangkaian tak terpisahkan dengan ritual-ritual adat lainnya yang digelar di rumah, compang, natas hingga ritual penyembelian hewan kurban. Semua ritual adat pasti ada tu’a adat. Terpimpin dan terkoordinasi dengan baik. Tarian Caci pun demikian.
Namun seiring perkembangan, tarian Caci sekarang mudah dipentaskan di mana saja untuk alasan promosi wisata.
“Ini yang saya sesalkan. Sangat prihatin. Tarian Caci hanya dilihat sebagai sebuah atraksi wisata dan karena itu mudah dipentaskan sesuka hati seperti di bukit-bukit, di pinggir laut. Promosi pariwisata boleh saja, akan tetapi jangan menegasikan kesakralan tarian Caci yang diwariskan turun-temurun”, ungkap Blasius sangat kesal.
Dalam forum rapat Komisi dengan mitra kerja legislatif di Kantor DPRD Mabar, Kamis (19/5/2022), Anggota DPRD tiga periode itu meminta Dinas Pariwisata & Kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat bertanggung jawab atas beberapa kejadian pementasan tarian caci yang dilakukan di tempat yang tidak tepat.