Ancaman Bencana Ekologi dan Krisis Pengetahuan Lingkungan

(Sebuah Refleksi Hardiknas)*

Ancaman Bencana Ekologi dan Krisis Pengetahuan Lingkungan
Horiana Yolanda Haki, Pengkampanye Perlindungan SDA Walhi NTT|Foto istimewa

 

TANGGAL 2 Mei diperingati sebagai hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), hari yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia untuk memperingati kelahiran Ki Hadjar Dewantara, salah satu tokoh pemakarsa pendidikan bagi para pribumi ketika masa penjajahan Belanda. Sejak dulu bangsa kita sudah menyadari bahwa pendidikan sangatlah penting dan dibutuhkan sebagai jalan untuk mencerdaskan bangsa.

Namun realitasnya, Hari Pendidikan Nasional hanya sekedar diperingati dan diramaikan dengan ucapan di media sosial dan atau lewat upacara tanpa melakukan perenungan dan evaluasi mengenai keberlangsungan sistem pendidikan yang ada di Indonesia. Dan yang terjadi adalah pendidikan kehilangan esensi dengan hanya sekedar belajar dan menghafal mata pelajaran di kelas dan mendapatkan nilai yang bagus tanpa mengetahaui cara mengimplementasikannya dalam kehidupan.

Sampai sini, mengapa pendidikan perlu dikaitkan dengan lingkungan? Esensinya pendidikan dan lingkungan pada dasarnya adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan. Memajukan pendidikan haruslah sejalan dengan mengutamakan keberadaan lingkungan alam dan bumi. Bukan menjauhkan manusia sang homo sapiens itu dari alam tempat ia berpijak.

BACA JUGA:
Damai Dalam Helatan Pilkades Serentak Kabupaten Lembata: Mengapa Harus (Sekedar Catatan Lepas)
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More