Amandemen Konstitusi Picu Kualitas Demokrasi Menurun

“Yang dikedepankan adalah popularitas dan elektabilitas. Padahal, popularitas bisa di-fabrikasi melalui ilmu komunikasi dan teknologi,” kata LaNyalla. Baca juga: Ketua DPD LaNyalla Dukung Realisasi Proyek Strategis Nasional Di Jatim

“Begitu juga elektabilitas bisa di-fabrikasi melalui hasil-hasil survei yang bertujuan mempengaruhi pendapat dan mengarahkan pilihan masyarakat,” terangnya.

Dia menilai sebagai politik kosmetik palsu di era Pilpres saat ini, karena selain menimbulkan polarisasi di tingkat akar rumput, juga sangat tidak produktif, “Serta menurunkan kualitas kita sebagai bangsa yang beradab dan beretika,” tegasnya.

“Kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggara negara juga patut dipertimbangkan agar bangsa ini tak terus menerus menggunakan sistem ala liberal Barat tersebut,” imbuhnya.

Menurut LaNyalla, bangsa ini sesungguhnya memiliki sistem bernegara tersendiri yang paling sesuai dengan watak asli bangsa Indonesia yang super majemuk.

“Sistem yang telah dirumuskan oleh para pendiri bangsa,” ujar LaNyalla. Baca juga: Nilai Investasi UMKM Jatim Rp430 Triliun, Ketua DPD RI: Angin Segar Pertumbuhan Ekonomi

BACA JUGA:
Diskusi Kewarganegaraan, Agama, dan Politik Identitas, Musdah Mulia: Kita Harus Berani Speak Up
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More