AMAN Kecam Aksi Bongkar Paksa 30 Rumah Warga di TTS

Pada perayaan 75 Tahun Kemerdekaan Indonesia, Presiden Joko Widodo tampil mengenakan dua busana adat dari Nusa Tenggara Timur (NTT). Salah satu busana yang digunakan, bermotif Nunkolo, yang berasal dari Mollo, Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Di kabupaten ini, jelas Rukka, terdapat tiga kelompok besar Masyarakat Adat, yaitu Mollo, Amanatun dan Amanuban. Sayangnya, penggunaan busana adat di acara-acara kenegaraan oleh presiden dihayati lain oleh Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat yang menghancurkan pondok-pondok milik warga yang berada di sekitar Hutan Adat Pubabu.

“Ini ironis. Presiden Joko Widodo tampil berpidato dengan menggunakan pakaian Masyarakat Adat Tiga Tungku. Tapi di saat yang bersamaan, pemerintah dari level nasional hingga ke tingkat lokal justru sama sekali tidak menghargai hak-hak Masyarakat Adat. Sementara itu, sudah 15 tahun nasib Rancangan Undang-undang (RUU) Masyarakat Adat tak kunjung mendapatkan pengesahan di saat eskalasi kekerasan terhadap Masyarakat Adat semakin memprihatinkan.” jelas Rukka. (Bp-6)

BACA JUGA:
Bendungan Ciawi-Bogor Diresmikan, Jokowi: Mampu Mengurangi Banjir di Jakarta
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More