Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia Dalam Keadaan Koma, Diduga Terkena Racun
Penganiayaan Kremlin
Suatu hari, Kremlin menyusup ke ruang obrolan sekelompok anak muda, dan mereka memalsukan bukti, dan kemudian berhasil memenjarakan mereka. Mereka adalah mahasiswa hukum dan lulusan hukum yang berumur antara 17 dan 32 tahun. Di sana mereka berdiskusi tentang hobi, pekerjaan kampus, dan kadang-kadang politik. Seorang informan dari dinas keamanan Rusia menciptakan bukti-bukti tertentu sehingga anak-anak muda tersebut akhirnya dihukum.
“Proses hukum di Rusia memiliki standar rendah, dan ini menandai tonggak gelap baru dalam sistem peradilan dan penegakan hukum, yang menurut aktivis hak asasi manusia, membuat komitmen terhadap keadilan semakin hari semakin pupus,” tulis The New York Times.
Dalam kasus tersebut, tidak ada yang kurang: infiltrasi oleh dinas rahasia Rusia (FSB, pewaris KGB) pemalsuan bukti, pemukulan, pengakuan di bawah penyiksaan yang direkam dalam video dan bahkan sodomi terhadap salah satu korban yang dianiaya di rumahnya dengan sebuah benda, sementara mereka menahannya.