“Alaram” Dari Karangan

Tapi kok banyak kejanggalan bisa terbit Sertipikat? Asal ada “peluru”, oknum BPN bisa bantu, itulah mengapa oknum-oknum itu kaya mendadak saat di Labuan Bajo. Cara menyembunyikan kekayaaan rekening bawahan yang pegawai honorer dijadikan tempat menampung uang mereka. Sebagaimana bulan lalu Penyidik sudah menyita uang 140 juta hasil transaksi lahan ini. 140 juta itu sisa dari sekian banyak “pelicin”.

Oknum yang lain juga maen, aktif berkomunikasi dengan si calon pembuat sertipikat,”bolak balik Jakarta tanpa sepengetahuan Kepala kantor”. Atau pada saat jam kantor keluar ketemu orang di restoran/hotel. Oknum itu tidak tahan menyembunyikan kekayaan yang dia peroleh, langsung beli mobil yang diatas 300 juta dan bangun rumah mewah. Padahal baru 2-3 tahun di LBJ.

Mulai dari sekarang kalau lihat pegawai yang berseragam/tidak berseragam ketemu di Resto, hotel pada saat jam kantor, kita berhak bertanya,”Apa ada acara kantor jam segini disini”? Jangan sungkan untuk bertanya, itu hak kita,”hak untuk dilayanani”, Mereka sudah digaji oleh rakyat lewat pungutan pajak. Saya berapa kali memyaksikan di kantor sana puluhan orang antrian untuk mengurus dokumen-dokumen tanah, tapi kadang si pegawai tidak ada di kantor.

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More