Akui Berikan Keterangan Palsu, Keluarga Korban Pengeroyokan SMK di Ruteng Meminta Maaf
Meski demikian, Susana mengakui adanya perkelahian diantara siswa yang melibatkan YLA dan lima orang siswa lainnya.
Namun, lanjutnya, perkelahian itu tidak berlangsung lama dan tidak menyebabkan korban terluka. Adapun Perkelahian itu bermula dari cara joget YLA yang nilai berlebihan oleh lima orang siswa lain yang berada dalam ruangan yang sama dengan YLA.
“Cara Joget YLA berlebihan dan tidak diterima oleh kaka kelas” ujar Susana dalam klarifikasinya.
Selain itu, Ia menepis informasi adanya guru yang membiarkan perkelahian itu. Menurutnya justru dua orang guru yang melerai perkelahian itu, hingga tidak berlangsung lama dan tidak menyebabkan kedua pihak terluka.
“Tidak benar kalau bahwa guru yang menyaksikan perkelahian itu melakukan pembiaran. Faktanya saat kehjadian,dua orang guru langsung melerai siswa yang sedang berkelahi,” bebernya.
Berikut point point klarifikasi dari kepala sekolah (Kepsek) SMK Elanus Ruteng, Susana Sanur :
Pertama, tidak benar ada peristiwa pengeroyokan yang mengakibatkan korban terluka dan alami patah tulang.