Aktivis Perempaun Adat, Nedhy Prischilla Neonbeni; Rencana Perubahan Status Gunung Mutis Mengabaikan Nilai Kearifan Adat

Bagi masyarakat adat di wilayah kabupaten Timor Tengah Utara ( TTU ), tulisnya, Gunung Mutis dianggap sebagai seorang ibu yang selalu siap memberikan susu, madu, air dan makanan kepada mereka.

Pengetahuan (knowledge) masyarakat tentang gunung Mutis seperti itu hidup dalam keseharian masyarakat yang tinggal di sekitar gunung Mutis.

Oleh karena itu, suku suku besar yaang menguasai gunung Mutis, secara adat turun temurun menjaga dan melindungi kawasan gunung Mutis agar tidak dirusak oleh pihak luar, jelasnya.

Dalam beberapa kesempatan jumpa dengan masyarakat adat di wilayah desa Noepesu dan desa Fatuneno, kepada kami dijelaskan bahwa, “kami mengjaga gunung Mutis sama seperti menjaga ibu kami atau saudari perempuan kami,” terang Nedhy Prischilla Neonbeni.

Oleh karena itu, Nedhy Prischilla Neonbeni  menilai rencana Pemerintah Pusat, dalam hal ini Kementrian Kehutanan dan Lingkungan Hidup untuk merubah status gunung Mutis dari Kawasan Cagar Alam menjadi kawasan Wisata Alammerupakan pelanggaran atas hak-hak adat serta mengabaikan nilai-nilai kearifan adat setempat.

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More