“Air Mata Buaya”; Berjagalah terhadap Tangisan Manipulatif (Bag. II)
Oleh Fardinandus Erikson ( Peminat Karya Pendidikan)
Berikut adalah beberapa teori sosiologi yang relevan dalam memahami tindakan manipulatif: Teori Interaksionisme Simbolik (George Herbert Mead, Herbert Blumer) Teori ini menekankan pentingnya interaksi sosial dalam pembentukan makna dan identitas individu. Manipulasi sering kali terjadi melalui penggunaan simbol-simbol atau bahasa dalam interaksi sosial. Manipulasi bisa terjadi ketika seseorang memanfaatkan pemahaman atau persepsi orang lain untuk mencapai tujuan pribadi, seperti dengan menciptakan citra atau narasi tertentu.
Dalam konteks ini, tindakan manipulatif bisa melibatkan penggunaan simbol atau komunikasi yang tidak jujur untuk mempengaruhi orang lain, baik dalam hubungan pribadi atau dalam konteks yang lebih besar, seperti dalam media atau politik. Teori Kekuasaan dan Kontrol Sosial (Max Weber, Michel Foucault) Max Weber dan Michel Foucault mengkaji bagaimana kekuasaan dan kontrol diterapkan dalam masyarakat. Weber melihat kekuasaan sebagai kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar mengikuti kehendak seseorang, sementara Foucault berfokus pada bagaimana institusi sosial mengontrol individu melalui norma dan praktik yang diterima. Manipulasi dapat dilihat sebagai suatu bentuk kekuasaan yang diterapkan oleh individu atau kelompok untuk mengendalikan perilaku orang lain, baik melalui kekuasaan formal (seperti dalam organisasi) maupun informal (seperti dalam hubungan sosial sehari-hari). Manipulasi bisa terjadi dalam bentuk penyerapan informasi, penyembunyian fakta, atau memanfaatkan ketidaksetaraan dalam hubungan kekuasaan. Teori Pertukaran Sosial (George Homans, Peter Blau) Teori ini berfokus pada pertukaran timbal balik antara individu dalam interaksi sosial.