“Air Mata Buaya”; Berjagalah terhadap Tangisan Manipulatif (Bag. II)
Oleh Fardinandus Erikson ( Peminat Karya Pendidikan)
Teori Self-Verification – William Swann Teori self-verification berpendapat bahwa individu cenderung mencari pengakuan atau konfirmasi dari orang lain mengenai pandangan mereka tentang diri mereka sendiri. Inkonsistensi dapat muncul ketika pandangan diri yang dimiliki seseorang tidak diterima atau dipertanyakan oleh orang lain. Dalam hal ini, individu akan berusaha untuk mengurangi inkonsistensi dengan mencari konfirmasi yang mendukung pandangan diri mereka, baik melalui interaksi sosial atau perubahan perilaku.
3. Tangisan yang Berlebihan atau Manipulatif: Tangisan yang berlebihan atau dramatis tanpa alasan yang sesuai, atau yang digunakan untuk memanipulasi orang lain agar bertindak sesuai dengan keinginan pribadi, sering dianggap sebagai air mata buaya. Hal ini bisa terjadi ketika seseorang mencoba untuk mengalihkan perhatian atau membuat orang lain merasa bersalah atau kasihan. Tindakan manipulatif dalam sosiologi sering kali dikaji dalam konteks hubungan kekuasaan, interaksi sosial, dan dinamika kontrol sosial. Beberapa teori sosiologi yang mengulas tindakan manipulatif melibatkan konsep-konsep tentang bagaimana individu atau kelompok dapat mempengaruhi atau mengendalikan perilaku orang lain untuk keuntungan pribadi atau kelompok mereka.