“Air Mata Buaya”; Berjagalah terhadap Tangisan Manipulatif  (Bag. I)

Oleh Fardinandus Erikson (Peminat Karya Pendidikan)

Sementara itu, Paul Ekman, psikolog yang mengkaji ekspresi wajah dan pengaruhnya terhadap emosi, berpendapat bahwa seseorang dapat mengendalikan atau mengekspresikan emosi tertentu untuk meraih keuntungan emosional. Ekman mengidentifikasi enam emosi dasar yang universal, seperti marah, jijik, takut, senang, sedih, dan terkejut, yang dapat diekspresikan melalui wajah. Ekman percaya bahwa pemahaman tentang ekspresi wajah ini memungkinkan individu untuk memanipulasi cara mereka dipersepsikan oleh orang lain, baik dalam konteks pribadi, profesional, atau sosial. Dengan demikian, keuntungan emosional menurut Ekman dapat dicapai dengan memanfaatkan ekspresi wajah untuk memperoleh perhatian, kasih sayang, atau bahkan keuntungan materi.

2. Ketidakkonsistenan dengan Perilaku Sebelumnya: Jika seseorang sering menangis dalam situasi tertentu, tetapi perilakunya menunjukkan bahwa ia tidak benar-benar merasa sedih atau menyesal, ini bisa menjadi indikasi bahwa tangisannya tidak tulus. Misalnya, jika seseorang menangis hanya ketika berada dalam posisi yang menguntungkan atau setelah mendapatkan perhatian, tetapi tidak menunjukkan perubahan perilaku yang nyata, maka tangisannya bisa dianggap sebagai air mata buaya. Teori inkonsistensi dalam psikologi modern mengacu pada ketidaksesuaian atau ketidakharmonisan yang dirasakan antara berbagai elemen dalam diri individu, seperti sikap, keyakinan, perilaku, atau perasaan. Ketika ada ketidaksesuaian ini, individu cenderung merasa tidak nyaman dan berusaha untuk mengurangi ketidaknyamanan tersebut dengan cara tertentu. Beberapa teori yang mengkaji inkonsistensi dalam psikologi modern, terutama terkait dengan ketidakselarasan antara berbagai elemen psikologis. ***

BACA JUGA:
Menggelitik Mgr. Vinsensius Sensi Potokota (Nimbrung mengenang 1 tahun Yang Mulia)
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More