“Air Mata Buaya”; Berjagalah terhadap Tangisan Manipulatif (Bag. I)
Oleh Fardinandus Erikson (Peminat Karya Pendidikan)
Di dalam memaknai air mata para nabi dan Tuhan Yesus terdapat beberapa petunjuk bahwa tetesan air mata itu tidak manipulatif. Pertama Empati dan Kepedulian terhadap Umat; Para nabi seperti Yeremia, Yesaya, Elia, dan Tuhan Yesus menunjukkan empati mendalam terhadap penderitaan umat mereka. Mereka menangis sebagai ekspresi dari kepedulian yang tulus terhadap nasib bangsanya yang sering berpaling dari Tuhan atau mengalami kehancuran. Kedua; Kesedihan atas Dosa dan Keruntuhan Spiritual; Tangisan mereka juga mencerminkan kesedihan atas dosa dan keruntuhan moral umat manusia. Baik Yeremia yang merasakan kehancuran Israel akibat ketidaktaatan, maupun Yesaya yang berduka atas kerusakan bangsanya, menunjukkan betapa besar pengaruh dosa terhadap keadaan spiritual umat. Ketiga; Kasih Sayang dan Pengorbanan; Tangisan ini bukan hanya soal penderitaan pribadi, tetapi juga tentang kasih sayang dan pengorbanan untuk umat. Seperti Tuhan Yesus yang menangis atas kematian Lazarus dan kesedihan orang banyak, para nabi ini menunjukkan bahwa kesedihan mereka lebih dari sekadar emosi pribadi; itu adalah manifestasi dari kasih Allah terhadap umat manusia.