Advokat Jangan Jadi Hama dalam Dunia Penegakan Hukum
(Tanggapan Terhadap Opini Dominikus Darus)
Pendapat rekan Dominikus Darus dalam media tersebut secara substansi awalnya saya berpikir tidak perlu ditanggapi. Kenapa? Pertama, pendapat rekan Dominikus Darus sungguh tidak mencerminkan ia seorang mantan mahasiswa dan seorang advokat (lawyer).
Kedua, pendapat rekan Dominikus Darus sudah berkali-kali ia kemukakan di Grup WhatsAPP Lonto Leok dan juga di akun Facebook-nya, dan saya berantitesa atas tesanya yang bernuansa dan berisi “kampungan” itu.
Namun, atas usulan beberapa teman, dengan pertimbangan, jangan sampai ketidakbenaran menguasai jagat media sosial (medsos) dan media massa, makanya harus ditanggapi. Akhirnya, saya ikuti nasehat Buya Safii Maarif bahwa jangan biarkan dunia medsos dan media massa dikuasai orang yang tidak benar dan tidak baik alias hama masyarakat, bangsa dan negara.
Tulisan rekan Dominikus Darus di media Pojokbebas.com berjudul, ”Mahasiswa Lapori Nuel ke Bareskrim Polri Melalui Famara”. Intinya ada dua, pertama, rekan Dominikus Darus menyayangkan mahasiswa yang berunjukrasa bertindak dan berorasi tidak terpuji menurut Dominikus Darus.
Saya sebagai bagia dari masyarakat manggarai raya ikut miris. Ketika mendengar kebiasaan orang manggarai memaki-maki orang tua yg sesungguhnya tidak ada sangkut pautnya dalam sebuah masalah.
Saya hanya berharap masalah yg terjadi segera selesai. Kalau memang ada yg harus bertanggung jawab secara hukum, semoga kita semua dapat mengambil himah dari peristiwa ini, agar ke depan kita berpikir 1000 kali untuk bersikap kasar dan mengeluarkan kata kotor terhadap sesama.