
Ada Apa Dengan Grace, Drama Siswa Dibully Bikin Elemen Warga Pencinta Spensa Reok Berderai Air Mata
Laporan Walburgus Abulat (Jurnalis, Penulis Buku, dan Pernah Mengajar Bahasa Indonesia di SMAK Fransiskus Ruteng)
Pada babak lain dari drama singkat ini, ada momen guru tidak hadir, dan siswa dipulangkan. Dan selanjutnya, ada momen Grace yang datang pertama di sekolah, namun tetap dinilai oleh teman-temannya bahwa Grace selalu terlambat.
Singkat cerita, Grace dalam ketulusan pelayannya dan keseriusannya untuk sekolah selalu dibully oleh teman-temannya, bahkan oleh guru__tanpa mengecek apa alasan Grace tidak ke sekolah atau terlambat ke sekolah.
Dalam narasi akhir dari drama yang dilatih oleh Yulianus Maius Rizky Elvano Masdun, S.Sos dan Risky Teda Aso, Grace buka suara dan meminta maaf. Ia maju sambil berderai air mata dan berkata jujur dari dalam hatinya mengapa ia terlambat.
“Teman-teman saya minta maaf selama ini sudah terlambat datang ke sekolah, dan mungkin juga mengganggu teman-teman dalam proses belajar. Hari pertama, saya datang terlambat karena saya harus urus saya punya mama yang sakit. Hari kedua saya tidak bisa datang ke sekolah karena saya punya mama tidak bisa berbuat apa-apa. Tiba-tiba mama batuk darah dan pergi untuk selama-lamanya. Saya sangat menyesal karena tidak bisa merawat mama dengan baik. Saya menyesal kenapa mama tidak bisa sehat seperti biasanya. Saya sangat menyesal kenapa saya mengecewakan mama selama ini,” demikian suara Grace yang diikuti derai air mata ini mengundang rasa haru elemen warga yang hadir, bahkan tak sedikit berderai air mata, termasuk sejumlah undangan dan para guru.