
Ad Multos Annos Republik Indonesia, Quo Vadis Pasca Usia 80 Tahun?
Penulis Walburgus Abulat (Alumnus IFTK Ledalero, Penulis Buku, dan Pernah Mengajar Logika dan Pengantar Filsafat di Seminari Tinggi Claret Kupang)
Pertanyaan ini bukanlah bentuk ketiakpuasan/kekecewaan, melainkan sebagai percikan api kesadaran yang bisa memantik kita semua-elemen bangsa ini-apa pun profesinya untuk berperan aktif, bersatu berdaulat mensejahterakan rakyat menuju Indonesia maju.
Dalam konteks ini, kita pun membaca niat baik pemerintah bagaimana keseriusan otoritas ini untuk menyatukan dan mensejahterakan kita semua, apa pun agamua,suku, ras dan golongan yang melekat anak bangsa ini. Satu tekad untuk memajukan pelosok negeri, untuk memenuhi hak-hak dasar seperti bidang pendidikan, akses penerangan/listrik, akses jalan, kebebasan beragama, dan aktualisasi cita-cita pendiri negara ini.
Seraya menggelorakan tema HUT RI Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju, kita pun tak salah kalau bertanya apakah cita-cita pendiri bangsa ini dan program-program pemerintah sudah terealisasi dan mensejehterakan masyarakat? Apakah rakyat di negeri ini sudah mendapatkan keadilan dan perdamaian, dan memenuhi hak-hak dasar mereka?