Pendukung Trump Rusuh di Capitol Hill, Pemimpin Dunia Prihatin
LONDON, Pojokbebas.com – Para pendukung Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyerbu gedung Capitol Hill dan berusaha menduduki tempat para anggota Kongres yang sedang bersidang, pada Rabu (6/1). Tujuan aksi yang berujung kerusuhan itu untuk memberikan tekanan kepada Kongres agar membatalkan hasil Pemilu 3 November 2020 yang dimenangkan oleh calon dari partai Demokrat Joe Biden.
Kerusuhan tersebut memantik rasa simpati dan perihatin para pemimpin di berbagai negara. Mereka menyampaikan perasaan mereka lewat media sosial. “Adegan itu (kerusuhan) sebagai serangan terhadap demokrasi. Presiden Trump dan banyak anggota Kongres memikul tanggung jawab yang signifikan atas apa yang sedang terjadi. Proses demokratis dalam memilih presiden harus dihormati,” tulis Perdana Menteri Swedia Stefan Lofven di akun tweeternya.
Scott Morrison, Perdana Menteri Australia, dalam twitter-nya mengaku sangat sedih atas kejadian di negeri Paman Sam itu. Ia menggambarkan amuk kerusuhan di Gedung Capitol sebagai peristiwa menyedihkan. “Kami mengutuk tindakan kekerasan ini dan menantikan tranfer (peralihan pemerintahan) damai pemerintah ke pemerintahan yang baru terpilih dalam tradisi demokrasi Amerika yang hebat,” tutur Scott di Twitter.