Puisi-Puisi Onsi GN
Oleh : Onsi GN (mahasiswa Universitas Nusa Cendana. Prodi : Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia)
Mungil Selir
Ketika para pujangga memainkan bunyi
Dan kita dipaksa untuk mendengarkannya
Seketika itu sajak mungilku lahir dan menjadi selir
Sambil berkata
“ Aku masih mungil untuk berada di sampingmu.
Aku di sini saja”
Bertobatlah
Dalam jiwa kita menapak
Ada luka
Ada dosa
Dan akan ada ketiadaan
Jika tak ada pengakuan
Datang dan bersabdalah dalam pertobatan
Sambil mendengar bisikan ampun
“Bertobatlah”
Lilin di Mata Santa
Sebelum bulan tuai wangi-wangi amin
Di pundak pertobatan cahaya membusung pun merenung
Sambil mengajak lukamu berpaling pada ranting,
di atap mahkota tanpa kekosongan warna
Nakhoda-nakhoda iman pun mengenang lantang
Sambil mengisi kekosongan warna dengan doa Santa di hadapan Maria
Mereka Sepantasnya Tahu
Kau tahu?
Apakah kau benar-benar tahu?
Bahwa ada yang tak tahu dan belum sama sekali tahu ?.
Semuanya sudah mengatakan tahu.
Dan aku sendiri tak tahu, apakah mereka tahu bahwa aku tak tahu?
Sepantasnya mereka tahu ada yang mereka tak tahu
Bukan ragu yang harus bertopang dagu Namun aku yang tahu dan tak mau mengatakan tahu.
Biarlah kamu tahu!!
Aku tahu dan kamu pun tahu tentang aku!
Minggu Ini, Kita Dilipat Gigil