
Isu kesetaraan gender sudah lama menjadi bagaian dari wacana publik, namun hingga hari ini, perempuan masih kerap di hadapkan pada keterbatasan ruang untuk berkembang, baik dalam kehidupan sosial, budaya, politik, maupun ekonomi.
Padahal, sejarah telah menunjukan bahwa perempuan memiliki kontribusi yang besar dalam membangun masyrakat. Dari peran mereka dalam keluarga hingga kiprah mereka didunia profesional, perempuan membuktikan diri sebagai subjek penting yang mampu mendorong perubahan.
Namun sayangnya, ruang yang kita miliki seringkali sempit, terbatas, bahkan dipersempit oleh konstruksi sosial yang patriarkis.
Kini, saatnya kita kita tidak lagi menunda. Sudah waktunya menyediakan ruang yang setara bagi perempuan, bukan sebagai wujud belas kasihan, melainkan sebagai bentuk pengakuan, atas hak asasi, martabat, potensi yang mereka miliki.
Jika kita menegok kelapangan, data dan fakta berbicara banyak. Menurut laporan Indeks Pembangunan Gender ( IPG) Indonesia meningkat dari 91,63 pada tahun 2022 menjadi 91,85 pada 2023. Di Indonesia, meskipun angka partisipasi sekolah bagi perempuan meningkat,masih ada bias yang membatasi mereka pada pilihan-pilihan tertentu,misalnya diarahkan hanya pada jurusan yang dianggap sesuai untuk perempuan.