
Dampak Teknologi Baru terhadap Pekerjaan Jurnalistik dan Pentingnya Kebebasan Pers
Oleh Paskalis Semaun, SVD, Misionaris di Paraguay.
Jurnalisme, sebagai salah satu pilar utama dalam sistem demokrasi, telah mengalami transformasi yang signifikan akibat perkembangan teknologi baru. Inovasi-inovasi ini tidak hanya mengubah cara produksi dan distribusi informasi, tetapi juga menimbulkan tantangan etis dan profesional bagi para jurnalis. Tulisan ini akan mengkaji dampak teknologi terhadap praktik jurnalistik serta menekankan pentingnya kebebasan pers dan kebebasan berekspresi, khususnya dalam konteks sosial-politik di negara kita saat ini.
Dampak Teknologi Baru terhadap Praktik Jurnalistik
Kemajuan teknologi digital telah merevolusi dunia jurnalistik dalam berbagai aspek. Salah satu perubahan utama adalah tuntutan terhadap kecepatan. Kehadiran media sosial dan aplikasi pesan instan memungkinkan penyebaran informasi secara real-time. Namun, hal ini juga menimbulkan tekanan untuk segera menyampaikan berita, yang berpotensi mengorbankan akurasi dan kedalaman isi berita.
Selain itu, pemanfaatan big data dan kecerdasan buatan (artificial intelligence) telah memberikan kemudahan dalam menganalisis data dalam jumlah besar. Teknologi ini memungkinkan jurnalis mengidentifikasi tren dan pola dengan lebih efisien. Meski demikian, penggunaannya juga menimbulkan persoalan etis, seperti potensi bias algoritma dan kecenderungan dehumanisasi dalam proses peliputan.