“Air Mata Buaya”; Berjagalah terhadap Tangisan Manipulatif (Bag. I)
Oleh Fardinandus Erikson (Peminat Karya Pendidikan)
“AIR mata buaya” adalah sebuah ungkapan yang merujuk pada tangisan atau kesedihan yang tidak tulus, biasanya digunakan untuk menggambarkan seseorang yang berpura-pura sedih atau menyesal, padahal sebenarnya tidak merasa begitu. Ungkapan ini berasal dari perilaku buaya yang dikatakan dapat mengeluarkan air mata saat memangsa mangsanya, meskipun buaya tersebut tidak benar-benar merasa sedih. Oleh karena itu, “air mata buaya” digunakan untuk menunjukkan ketidakjujuran atau manipulasi dalam mengekspresikan emosi, biasanya dengan tujuan mendapatkan keuntungan atau simpati dari orang lain. Dalam kehidupan sehari-hari, ungkapan ini sering digunakan untuk menggambarkan orang yang menangis atau bersikap emosional hanya demi meraih perhatian atau untuk menyembunyikan niat buruk mereka. Distinksi yang dianut dari Kata “berjagalah” adalah bentuk perintah dari kata “jaga” yang berarti “berhati-hatilah” atau “berwaspadalah”. Kata ini digunakan untuk menyarankan atau mengingatkan seseorang agar tetap waspada, hati-hati, atau menjaga diri dari potensi bahaya, masalah, atau situasi yang tidak diinginkan.