Badan Geologi ESDM: Ada Potensi Pergerakan Tanah di Puncak Gunung Lewotobi

Jakarta, Pojokbebas.com— Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan identifikasi potensi terjadinya pergerakan tanah akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada bagian puncak gunung api itu.

Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammad Wafid  mengatakan, dari hasil identifikasi itu, ada potensi pergerakan tanah di puncak gunung.

“Potensi pergerakan tanah berada di sekitar puncak gunungnya,” kata Wafid kepada media di Jakarta, Jumat (8/11).

Pergerakan tanah itu, jelas dia, berpotensi terjadi karena sisa-sisa material vulkanik yang dilontarkan selama gunung mengalami erupsi akan bertumpuk dan mengendap di sekitaran puncak.

Meski membutuhkan pengamatan yang lebih lanjut, namun pihaknya mengestimasi jumlah tumpukan material tersebut bisa mencapai ratusan ribu meter kubik terakumulasi dari endapan erupsi sebelum-sebelumnya.

“Nanti akan dimonitor memakai drone ketika kondisi di lapangan memungkinkan. Belum sekarang karena erupsinya masih berlangsung,” kata dia.

“Selain itu lapisan tanah di bagian puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki, seperti jenis tanah andosol yang tergolong gembur juga memperbesar potensi pergerakan tanah terjadi,’ sambung dia.

Menurutnya, material-material erupsi yang diperkirakan masih akan terus terakumulasi dalam beberapa waktu ke depan ini sangat rentan runtuh ke bawah.

“Hal itu bisa dipicu bila diguyur hujan dengan intensitas yang cukup deras maka akan menghantam semua yang dilintasinya,” urainya.

BACA JUGA:
Liang Bua Juara 1 Kategori Situs Sejarah Terpopuler di Ajang Penghargaan API Kelima

Oleh karena itu pemerintah mengambil langkah cepat untuk mengevakuasi seluruh masyarakat yang bermukim di sekitar kaki Gunung Lewotobi Laki-Laki, terkhusus pada radius 7-8 kilometer ke tempat yang lebih aman.

“Ini merupakan potensi bahaya lain yang perlu diantisipasi, selain bahaya dari erupsinya itu sendiri yang kami identifikasi eksplosif dan sudah di luar dari standar normalnya (overscale),” ujarnya.

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More