Mengapa Kita Harus Kurangi Makan Daging

Bernadinus Steni (Penggiat Standar Berkelanjutan)

SETIAP kita bukan hanya warga lokal, tapi juga nasional dan global. Sebagai warga lokal dan barangkali nasional, ada hal-hal sepele untuk menjalankan panggilan itu. Misalnya, tidak semena-mena membuang puntung rokok.

Ratusan ribu hektar kebakaran hutan acapkali berawal dari jentikan ibu jari puntung rokok. Demikian halnya dengan plastik, bungkus ini dan itu  dan seterusnya yang tidak hanya sulit terurai, tetapi juga tersangka utama banjir hebat di kota-kota besar.

Nah..dalam status sebagai warga planet, setiap individu umat manusia diminta bertanggung jawab terhadap planet bumi. Salah satu yang paling mungkin dilakukan adalah mengontrol menu makan.

Setiap orang dapat melakukannya karena jenis makanan berada dalam jangkauan tangan, bukan hasil diskusi politik berbusa-busa di luar sana. Menu makan jelas ditentukan oleh alasan subyektif seperti selera, kesehatan atau isi dompet yang terbatas.

Karena itu pertimbangan-pertimbangannya personal. Alasan ini pula, di samping peluangnya untuk berhasil juga menjadi soal utama karena menyangkut keleluasaan atau kebebasan individu.

BACA JUGA:
Po*, Lebih Hebat dari “Bang Lawo”
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More