Tanggapi Desakan PMKRI-GMNI, Bupati Agas: Jika Matim Masuk dalam KBAK, Kita Tolak

Pojokbebas,Borong – Aksi untuk rasa para aktivis PMKRI Cabang Ruteng dan GMNI Cabang Manggarai Bupati Manggarai Timur (Matim) yang mendesak Bupati Manggarai Timur (Matim) Agas Andreas agar menolak tambang dan pabrik semen mendapat tanggapan bupati. Dalam dialog dengan perwakilan kedua organisasi tersebut, Bupati Agas memastikan, pihaknya akan menolak kehadiran tambang dan pabrik semen di Luwuk dan Lengko Lolok, Desa Satar Punda.

Hanya, menurut Agas, pihaknya akan menolak kalau wilayah itu masuk dalam Kawasan Bentangan Alam Karst (KBAK). “Kalau memang kawasan bentangan alam karst sudah masuk di level empat, ya tidak boleh. Maka kita tolak,” kata Agas di hadapan aktivis PMKRI Cabang Ruteng dan GMNI Cabang Manggarai saat berdialog di Aula Kantor Bupati Manggarai Timur, Kamis (2/7/2020).

Di hadapan bupati, Ketua Presidium PMKRI Cabang Ruteng memaparkan pertimbangan penting di antaranya di lokasi tambang semen Desa Satar Punda merupakan kawasan bentangan alam karst. Kawasan karst merupakan tangki raksasa penyimpanan air di bawah tanah sebagai sumber mata air untuk kehidupan makhluk hidup di pulau Flores.

BACA JUGA:
Raker dengan Komisi IX DPR, Kemenkes Beberkan Strategi Pengendalian Covid-19
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More