“……Saruman believes it is only great power that can hold evil in check, but that is not what I have found. I found it is the small everyday deeds of ordinary folk that keep the darkness at bay. Small acts of kindness and love…….”. Gandalf dalam The Hobbit: Unexpected Journey
Hari ini 1 Juni dimana prinsip-prinsip kebajikan hidup bersama sebagai warga bangsa Indonesia, yang dikenal sebagai Pancasila, dirayakan menjadi hari libur nasional.
Banyak pandangan yang mengemuka dari teori-teori besar, pidato-pidato hebat, dan kuliah para pemikir besar mendefinisikan kebajikan demikian kompleks, luas, dan akbar.
Posisi kebajikan berada jauh disana, sering disebut visi yang amat abstrak, sampai-sampai menggapainya pun rasanya amat sangat tidak mungkin.
Buat orang pintar, amatlah mudah memahaminya. Tapi amat memusingkan buat ratusan juta rakyat yang tidak sempat baca buku tebal.
Pembicaraan tentang Pancasila juga demikian. Banyak yang menempatkannya demikian abstrak dan sakral tak tersentuh.
Namun, ada baiknya pada kemeriahan 1 Juni ini petikan pernyataan Gandalf direnungkan sungguh hati. Bahwa untuk mengusir kekuasaan jahat ke tepian, upaya mengendalikannya agar tidak meluap tidak harus berpikir besar.