Peresmian Gedung Baru IFTK Ledalero: Momentum Merawat Jati Diri dalam Konteks Budaya Ja’i Bajawa

Oleh Ando Rodja Sola, Anggota Ikatan Milenial Ngada-Maumere (IMADA MOF)

Peresmian Gedung Baru IFTK Ledalero: Momentum Merawat Jati Diri dalam Konteks Budaya Ja’i Bajawa
Penulis / Ando Rodja Sola

 

MOMENTUM peresmian gedung baru Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif (IFTK) Ledalero menjadi ruang kultural yang sangat menarik. Hal ini menjadi  nilai tersendiri jika dibandingkan dengan momentum lain yang selama ini digelar. Perayaan ekaristi yang dipimpin langsung oleh yang mulia Mgr. Edwaldus Martinus Sedu, Pr uskup Maumere tampaknya elok dan damai saat dipadukan dengan inkulturasi budaya  dari masing-masing daerah. Keterlibatan  ini tidak hanya bersifat partisipatif  saja,  tetapi lebih itu  ini adalah momentum merawat jati diri dalam konteks budaya dan kekayaannya. Beberapa hal menarikpun disampaikan oleh wakil gubernur NTT Josef Nae Soi, dalam sambutannya tentang nilai solidaritas dan toleransi yang menjadi kekayaan orang-orang NTT. Momentum peresmian gedung baru IFTK sebenarnya menunjukkan kekayaan nilai toleransi agama dan budaya  sebagai nilai yang kurang mendapatkan perhatian pada zaman ini. Oleh karena itu, perayaan ini harus diberi “tanda” sebagai peristiwa momentum bersejarah yang harus dicatat oleh IFTK Ledalero dalam tapak perjalanannya menuju zaman perubahan.

BACA JUGA:
Generasi Muda "Waras" Tidak Pilih Pemimpin Karbitan
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More