Nyanyian Rindu dalam Puisi-puisi Julius Salang

DUA puisi Julio Simson Salang atau kerap bertukar sebut dengan Simon Julius Salang kembali hadir. Dia menghantar kita pada teka-teki bakal tak terurai. Rindu dan Bibir. Hemmm….Rindu, tapi dilarang untuk bertemu. Padahal, kita tau, obat rindu hanya dengan bertemu. Bibir...bibir siapa? Saya tak tahu. 

Yang saya tahu, tentang si pemilik puisi Rindu dan Bibir, jejaknya di atas planet bumi ini. Itu pun menurut ceritanya, tentang jejaknya sendiri. Ia lahir di Flores, remaja riang yang berselancar di antara lekuk lembah dan punggung bukit Flores. Kemudian ia berkelana ke Sulawesi, Kalimantan, Jawa dan kini menetap di Botim alias Bogor Timur.

Puisi Rindu dan Bibir mengingatkan kita pada puisi I am Afraid, karya William Shakespeare dan Love karya Khalil Gibran. Selamat menikmati.

 

Rindu

 

Rinduku setengah mati 

Datang dan pergi bagai badai

Riuh dan bergemuruh

Menghempas tak terkira

Remuk dan gundah

Menyiksa membelenggu

Kalau rindu jangan bertemu …..

 

Bibir

 

Bibir itu tersungging senyum

BACA JUGA:
Agar Jago Bikin Konten Budaya, Gen-Z Harus Kuasai Ini
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More