Nanga Banda Menggugat (Refleksi Sejarah Manggarai di Reok)

Oleh Nurdin, SE (Pinca PT BRI Cabang Maumere)

Nanga Banda Menggugat (Refleksi Sejarah Manggarai di Reok)
Nurdin, SE (Pinca PT BRI Cabang Maumere). (Foto: istimewa)

 

NAMA Nanga Banda menjadi semakin akrab di telinga masyarakat Kabupaten Manggarai dan bahkan seantero NTT, sejak tempat tersebut dijadikan arena pacuan kuda 2018. Nanga Banda memang hanyalah sebuah nama tempat yang identik dengan lahan sawah garam di wilayah Kecamatan Reok, Kabupaten Manggarai Propinsi NTT. Kepopulerannya diakui semakin terkenal, sejak kehadiran Kampung Wisata Nanga Banda pada tahun 2019.

Nanga Banda termasuk salah satu objek wisata pantai terhits di Reok yang diantaranya mengandalkan keindahan sunset yang diselimuti pesona pantai utara Flores yang tenang. Sayangnya hanya muncul dan viral sesaat. Semenjak hadirnya wabah pandemi covid-19 di Indonesia awal tahun 2020, obyek wisata tersebut juga terkena dampaknya. Kini Kampung Wisata Nanga Banda seolah mati suri. Geliatnya tak terdengar lagi.

Namun di pertengahan tahun 2021, nama Nanga Banda kembali viral dengan cerita baru. Hamparan lahan kosong yang luas, milik PemerintahKabupaten (Pemkab) Manggarai yang telah dipoles menjadi arena pacuan kuda, tiba-tiba digugat kepemilikannya. Bahkan sejarah penyerahan tanah Nanga Banda kepada Pemkab Manggarai, yang diserahkan saat masa pemerintahan Raja Ngambut, pun tidak diakui. (Manggaraipost, 25/8/2021).

BACA JUGA:
Rapat Anggota Tahunan Koperasi Nusantara
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More