Si Kontroversial Itu Telah Pergi: Mengenang 3 Hari Kepergian Bupati Lembata

Oleh: Poya Hobamatan *)

Natal
Penulis | foto istimewa

Tiga hari yang silam Lembata berduka karena bupatinya, Eliezer Tjenci Sunur, meninggal akibat covid yang menyerangnya. Bendera setengah tiang segera menghiasi rumah-rumah masyarakat Lembata. Berita tentang Yance, sapaan akrabnya, segera menghiasi jagad maya. Pujian maupun cercaan, ratap tangis maupun gelak tawa, segera memenuhi ruang berbagai media yang dipunyai warga Lembata mondial.

Sebagai seorang yang pernah mendukungnya di periode pertama untuk memimpin Lembata, serentak memantau kiprahnya dalam 9 tahun kepemimpinannya, saya harus mengakui bahwa nama Yance memang tenar. Ia hampir selalu diperbincangkan setiap hari oleh masyarakat selama 9 tahun, bila dibanding dengan para pemimpin Lembata sebelumnya. Ia diperbincangkan oleh para pemujanya maupun masyarakat yang muak dengannya. Ia tenar karena ia sosok kontroversial.

Politisi Kontroversial

Saya teringat ketika masa pilkada periode pertama, 9 tahun silam. Kala itu agamanya dipermasalahkan. Kepada masyarakat Yance diberi stigma buruk sebagai orang yang diragukan identitas agamanya. Dalam kondisi di mana masyarakat sedang gamang memperbincangkannya di seantero Lembata, Yance memainkan ketenarannya dengan membuat lobi-lobi politik untuk semakin meraup suara. Menjelang hari pemilihan, ia mengundang P. Yoseph Djaga Dawan, SVD; Pastor Parokinya di Bekasi untuk merayakan misa di Lewoleba. Masyarakat dibuat kaget, sebab dalam kotbah, P. Yoseph membuka rahasia bahwa  Yance merupakan salah satu petinggi pastoral di Parokinya. Semua terlena. Suhu politik meredah. Usaha-usaha para lawan politik untuk menjungkirbalikkan keadaan  terasa sia-sia karena limit waktu yang sangat sedikit. Yance melenggang ke panggung pilkada dengan meraup suara terbanyak. Ia bupati pilihan rakyat, bukan bupati angan-angan para sarjana.

BACA JUGA:
Puisi "Tini Minta Karet": Refleksi Bersama Edi Menori
Berita Terkait
4 Komen
  1. Johan berkata

    Sangat bagus ulasannya. Sebagai akar rumput, beliau yth Alm bp Bupati Yance Sunur telah sedikit banyak memberikan ilmu berpolitik bagi masyarakat umum karna santer diskusi sekutar kontroversi kebijakan beliau. Belajar dari lapangan tentang idealisme versus kontroversi.
    Selamat jalan alm bp Yance Sunur. Tuhan mengasihimu. Tuhan menyertai dan berkati tanah Lomlein.
    Selamat bertugas menakhodai pemerintahan dan rakyathingga akhir masa jabatan, sehat selalu pjs bp bupati Thomas Ola Langodai.
    Sukses buat penulis.

  2. Rifai Mukin berkata

    Catatan yang Bagus, walau harus diakui ada beberapa catatan yang masih tercecer terutama tentang Satu Lembata yang belum tuntas.
    Yance bukan siapa-siapa di Lembata. Yance hanya seorang pebisnis sejati yang berani berenang dalam lautan politik. Dari sana Yance punya konsep Satu Lembata…. Kata ini semacam mantra yang dahsyat dan begitu kuat membeku nadi politik kawan dan lawan.
    Yance….. Tampil elegan dan merakyat. Salut..

  3. Phillip berkata

    Mantap

  4. Rafael Ola L'Tadakh berkata

    Ulasan yang cemerlang..salut ..

    IJIN SHARE

Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More