24 Alumni IFTK Ledalero Jadi Uskup, 14 dari Seminari Tinggi Ritapiret, 10 dari Seminari Tinggi Ledalero

Wall Abulat (Penulis Buku Karya Kemanusiaan Tidak Boleh Mati dan Alumnus IFTK Ledalero)

Pintu bagi bagi kaum awam, termasuk awam dari agama apa pun semakin terbuka lebar sejak otoritas lembaga pendidikan tinggi ini mengubah    nomenklatur dari STFK menjadi IFTK sejak tahun 2022 dengan membuka  5 program studi yakni Filsafat, Pendidikan Keagamaan Katolik (PKK), Prodi Desain Komunikaai Visual (DKV), Prodi Kewirausahaan, dan program magister Teologi Kontekstual.

Dengan nomenklatur terbaru ini  maka hal ini memberi ruang kepada masyarakat luas apa pun agama mereka untuk melanjutkan pendidikan anak mereka di perguruan tinggi milik  Kongregasi SVD ini.

Mgr. Paul Budi Kleden, SVD: Caritas Fraternitatis Maneat In Vobis
Mgr. Paul Budi Kleden, SVD, Uskup Keuskupan Agung Ende. (Foto istimewa)

 

24 Uskup

 

Data menunjukkan bahwa selama 90-an tahun usia lembaga pendidikan calon imam ini, tercatat 6.000 warga menamatkan pendidikannya di lembaga ini dengan rincian sekitar 2.000 orang menjadi imam dan 4.000 lebih menjadi awam.

Dari sekitar 2.000 yang jadi imam ada 24 orang di antaranya menjadi Uskup. Dari 23 uskup itu, ada 10 di antaranya berasal dari Kongregasi SVD, dan 14 orang dari Paguyuban Seminari Tinggi Interdiosan Seminari Santo Petrus Ritapiret.

BACA JUGA:
NTT Memerlukan Pemimpin Yang Punya Empati
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More