10 Tahun Lebih di Panti Santa Dympha, Maria Salome Bengu Akhirnya Pergi untuk Selamanya 

Oleh Dionisius Ngeta, Staf Panti/Yayasan

MARIA Salome Bengu adalah salah satu dari 128 ODGJ Panti Santa Dymphna Maumere Flores NTT. Ibu tiga anak kelahiran Paulundu 01 Oktober 1982 ini direhabilitasi di Panti Santa Dymphna sejak 13 Oktober 2014. Suaminya Adolfus Peo Pawe bersama keluarga mempercayakan rehabilitasi masalah kesehatan jiwa ibu Salome Bengu kepada Panti Santa Dymphna.

Salome Bengu termasuk salah satu pasien dengan gangguan skizofrenia tipe Katatonik berdasarkan hasil observasi tenaga psikologi panti. “Beliau kurang respon terhadap stimulus yang diberikan. Ia cenderung mempertahankan sikap tubuh yang tidak wajar/kaku”, demikian Pak Paualus Lunga, S. Psi.

Karena itu pendampingan terhadap pasien dengan tipe ini menurut pak Paul Lunga mengalami tantangan. “Kita mengalami tantangan untuk memberikan terapi atau stimulan kegiatan untuk pasien dengan tipe Katatonik. Kita sulit untuk mengubah atau mempengaruhi sikap/posisi tubuhnya yang sudah ia lakukan. Ia akan tetap mempertahankan posisi tubuhnya. Namun kita tetap berusaha mempengaruhinya dengan berbagai cara seperti dengan terapi musik/lagu dan mencoba mengajak pasien untuk terlibat dalam beragam kegiatan terapi harian bersama klien lainnya, lanjut pak Paul yang juga adalah penyinta Panti Santa Dymphna lulusan Cumlaude Universitas Nusa Nipa ini.

BACA JUGA:
Fabianus Mana: Berakar dan Berorientasi pada Kepentingan Rakyat
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More